![]() |
(Foto: Republika.com) |
Semarang- Mengingat hasil Liga Mahasiswa Nasional yang di gelar pada 1-8 Mei lalu di GOR Universitas Sebelas Maret Surakarta, Jawa Tengah. Team bulutangkis UNNES sudah cukup apik dalam perhelatan sengit yang mempertemukan wakil-wakil terbaik dari perguruan tinggi di seluruh tanah air. Dari nomor perorangan, pemain tunggal putra andalan UNNES Moch. Revindra Rayhaldi berhasil menekuk Muhammad Hafid Hendarto – UM pada partai puncak. Pada kategori beregu putra UNNES harus puas tersingkir pada babak delapan besar oleh USAKTI setelah partai penentuan yang diwakili atlet senior Dimas Pratama dan Alif Estu kalah dengan skor 3 – 2. Mengingiat hasil evaluasi kejuaraan LIMA pada tahun ini memang sarana dan prasarana mungkin memang sangatlah diperlukan untuk menunjang semangat latihan atlet-atlet dan pengeluaran operasional latihan. Dengan adanya fasilitas yang memadahi diharapkan event mendatang bisa mengukir prestasi lebih baik lagi.
Untuk memperkuat skuad
almamater kuning pada Liga Mahasiswa Tahun mendatang sekiranya butuh armada
baru untuk menggantikan atlet-atlet senior . UNNES sendiri masih banyak
memiliki banyak stok pemain muda yang mempunyai skil yang mumpuni yang layak
untuk menggantikan pemain senior Dimas Pratama dan Alif Estu.
Kualitas dan mutu pemain yang
butuhkan seoertinya pemain yang mempunya misi bermain, kami mencari pemain yang
multi fungsi bisa ditempatkan disektor manapun defensif, ofensif maupun playmaker” karena
dari berbagi sektor masih banyak yang lemah.
Sarana dan prasarana
bulutangkis yang menunjang dan merekrut atlet baru kurang lebih akan banyak
pengaruh yang berbeda, mendorong untuk semangat latihan, meminimalisir biaya
operasional latan dan rekrut atlet baru akan memperkuat team,
sehingga untuk Liga Mahasiswa tahun mendatang trophy beregu putra
dan putri bisa teraih.
Dengan persiapan dan kesiapan
yang lebih matang ini UNNES akan menambah dominasi juara disetiap
kategori yang dipertandingkan. Disisi lain juga akan membangkitkan
kembali bulutangkis UNNES yang sudah lama mati suri dengan harapan disetiap
tahunnya ada regenerasi yang akan menggantikannya dan akan membawa harum nama
Universitas Negeri Semarang di kaca nasional maupun internasional.
Tidak ada komentar