Sarana dan Prasarana di Fakultas Ilmu Keolahragaan UNNES

Share:

(Foto: Cah Unnes)
Semarang- Mendapatkan fasilitas pembelajaran melalui penyediaan sarana dan prasarana belajar yang berkualitas adalah dambaan bagi setiap siswa dimanapun mereka belajar atau menempuh ilmu, tidak terkecuali bagi kami yang sedang menempuh program S1 di jurusan keolahragan Uniersitas Negeri Semarang. Bagi kami mendapatkan sarana dan prasarana yang layak dan baik adalah wajib hukumnya karena itu adalah sebagai penunjang terjadinya kegiatan belajar mengajar yang bagus dan berkualitas antara mahasiswa dengan dosen, apalagi kampus UNNES ini adalah kampus negeri dan jurusan olahraga sendiri memiliki akreditasi A, namum apadaya sarana dan prasarana olahraga yang dimiliki FIK UNNES menurut saya masih sangat kurang baik dari berbagai peralatan olahraga, maupun tempat atau gedung olahraga yang masih sangat terbatas jumlahnya.
            Hal tersebut terlihat dari perkuliahan praktek sehari-hari dimana sering antar rombel saling berbagi lapangan karena tempat yang tidak cukup lagi menampung beberapa kelas secara bersaman, dan hal tersebut tentunya mengakibatkan pembelajaran tidak maksimal dan terbatasnya pergerakan siswa dalam melakukan praktek perkuliahan. Hal serupa dikatakan maulana fikri mahasiswa ikor angkatan 2016, dia mengatakan bahwa prasarana disini sangat terbatas terbukti saat perkuliahan basket di lapangan Kamiso saat perkuliahan dilaksanakan lalu hujan maka terpaksa perkuliahan dipindah kedalam lab soegijoo dimana didalam lab sudah banyak rombel lain yang sedang melakukan perkuliahan praktek juga, bahkan ukm atletikpun kadang pindah didalam lab bila hujan turun, hal ini tentunya hal ini sangat riskan karena tidak mungkin semua berjalan lancar pasti salah satu rombel ada yang mengalah.
            Seharusnya FIK UNNES memiliki satu gedung lagi seperti laboraturium soegijono guna menunjang terjadinya perkuliahan yang kondusif dan guna menghindari tumpang tindihnya perkuliahan praktek, bahkan Universitas Semarang (USM) yang notabene Universitas swasta memiliki GOR badminton berkapasitas enam lapangan yang bertaraf Nasional dimana sering dijadikan tempat kejuaraan nasional bulutangkis. Bahkan di UNY memiliki gedung olahraga khusus futsal bertaraf internasional yang sering digunakan timnas futsal maupun liga futsal Indonesia.
            Tentunya bila sebuah Universitas memiliki gedung olahraga yang bertaraf nasional maupun internasional maka keuntungan juga akan didapat kampus tersebut karena orang luar yang akan menyewa atau menggunakan GOR tersebut akan membayar sejumlah uang yang sudah disepakati, bahkan di FIK UNNES mendapatkan keuntungan melalui UKM senam aerobic tetapi bila UKM sudah dimulai maka perkuliahan senam aerobic pada ruangan itu harus mengalah dari UKM senam.
            Seharusnya FIK UNNES memilki GOR andalan guna menarik kompetisi nasional maupun tim nasional untuk menggunakanya seperti GOR bulutangkis, futsal, maupun basket. Hal ini juga berguna untuk mendongkrak prestasi salah satu cabang olahraga dari UKM UNNES yang selama ini prestasinya masih biasa biasa saja dan tidak ada yang special karena dari prasarananya masih sangat kurang, bahkan ketika bermain bulutangkis di Lab soegijono lantai terasa licin dan atap berwarna gelap sehingga agak sulit untuk melihat shuttle cock sehingga menghambat untuk UKM bulutangkis untuk menuju prestasi yang lebih baik, dan secara sarana atau alat-alat olahraga di UNNES sendiri masih sangat terbatas baik secara jumlah maupun kualitas ,hal ini terlihat ketika kita akan meminjam alat seperti kun maupun bola itu terkadang alat tersebut tidak ada karena sedang di pinjam oleh kelas lain dan kita sering menemukan alat-alat yang sudah usang atau termakan usia, baik dari alat ukur maupun alat seperti bola,kun dan lain-lain.

Tidak ada komentar